Header

Potensi Pisang

Sungguh tepat bila pisang agung dijadikan sebagai maskot Kabupaten Lumajang. Komoditas yang tumbuh subur di sejumlah kecamatan seperti Senduro, Pasrujambe, Gucialit, Klakah, Randuagung, Padang, Pasirian, Candipuro, Pronojiwo dan Tempursari ini merupakan salah satu ciri khas yang menjadi andalan daerah ini. Jika di Senduro saja mampu dihasilkan pisang agung sebanyak 16.000 tandan/bulan, maka bisa dihitung secara kasar berapa ratus ribu tandan lagi yang diperoleh dari 8 kecamatan lainnya. Pisang agung memang pantas dijadikan primadona, karena memiliki ciri khas antara lain lebih awet (bisa bertahan sampai satu bulan), isi, aroma dan rasanya yang sangat disukai. Investasi pengolahan pisang agung sungguh sangat menjanjikan keuntungan. Dari areal yang ada seluas 750 Ha permintaan pisang agung yang sebagian besar diolah menjadi keripik masih belum mampu memenuhi kebutuhan bahkan cenderung kewalahan. Hal ini mendorong pemikiran untuk memperluas areal tanam. Selamat datang investor.


Selain pisang agung, tersedia pula pisang jenis lain yang produksinya justru jauh lebih banyak lagi. Salah satu jenis yang sekarang mulai menjadi idola masyarakat setempat adalah pisang mas. Dalam satu minggu, tidak kurang dari 8 ton pisang mas dikirim ke Jepang, dan angka ini masih belum memenuhi permintaan. Dengan alasan tidak mudah diserang virus, usia panen yang relatif pendek dan pasarnya yang terbuka lebar, pisang jenis ini kini mulai ramai-ramai dibudidayakan masyarakat setempat sambil menunggu kedatangan investor.


Salak Potensi Pertanian

Kabupaten Lumajang merupakan daerah agraris. Besarnya produksi padi menjadikan daerah ini sebagai lumbung padinya Jawa Timur. Pada tahun 2003, produksi padi mencapai 249.581 ton dengan produktivitas sebesar 53,98 Kw/Ha. Penggarapan bidang pertanian dilakukan secara serius dengan membenahi segala hal, termasuk mengoptimalkan PPL, pembangunan pertanian rakyat terpadu, pembangunan usaha pertanian, diversifikasi pangan dan gizi, serta pengembangan sumber daya sarana dan prasarana. Sektor ini merupakan salah satu dari Tri Program Plus di Kabupaten Lumajang yang didasarkan pada potensi lahan yang sangat subur dan cukup luas.

Selain tanaman padi, komoditas pertanian lain yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah sayur-sayuran. Ada dua desa sebagai penghasil sayur yang sangat dominan yaitu Desa Argosari dan Desa Ranupane, Kecamatan Senduro. Namun belakangan di kecamatan lainnya masyarakat setempat juga sudah mulai meniru kebiasaan petani di kedua desa tersebut. Komoditas yang dikembangkan antara lain kentang, kubis, wortel, bawang pre dan bawang putih. Tanaman lain yang juga mulai terangkat potensinya adalah salak. Potensi yang tersedia untuk pengembangan tanaman salak terkonsentrasi di Kecamatan Tempursari seluas 250 Ha, Kecamatan Pronojiwo (120 Ha) dan Kecamatan Candipuro (75 Ha). Salah satu jenis salak yang mulai menjadi favorit adalah salak Pronojiwo yang merupakan evolusi dari salak pondoh. Salak ini memiliki daging yang lebih tebal, rasa yang lebih manis dan biji yang lebih besar.

0 komentar: