Header

SBY Capres Terfavorit, Sultan Cawapres Terpopuler

Survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menunjukkan SBY merupakan capres terfavorit. Sedangkan untuk cawapres, Sultan lah orangnya.

“SBY dan Megawati masih bersaing ketat. 37,57 Persen responden memilih SBY, dan 35,61 persen memilih Megawati,” ujar Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid dalam konferensi pers di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat.


Survei tersebut dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada responden pada tanggal 24 November hingga 4 Desember 2008. Jumlah responden sebanyak 1.355 orang yang tersebar di 33 provinsi, 139 kabupaten/kota, 278 kecamatan, dan 556 kelurahan/desa. Dengan margin of error 3-5 persen, survei ini memiliki tingkat keyakinan 95 persen.

Di bawah Mega, nama Prabowo menduduki peringkat ketiga dengan perolehan 10,59 persen, lalu Sultan (6,66), JK (3,76), Amien Rais (2,21), Wiranto (1,98), Sutiyoso (1,26), dan Yusril Ihza Mahendra (0,36).

Adapun untuk cawapres, posisi pertama diduduki Sri Sultan HB IX dengan perolehan suara 27,22 persen, lalu Hidayat Nur Wahid (21,60), JK (18,87), Sutiyoso (9,26), Akbar Tandjung (7,26), Sutrisno Bachir (6,35), Din Syamsuddin (4,36), Fadel Muhammad (3,27), dan Hatta Radjasa (1,81).

Uniknya, logika survei untuk masing-masing capres dan cawapres tidak berlaku untuk pasangan capres/cawapres. Jika SBY yang merupakan capres paling favorit ditandem dengan Sultan sebagai cawapres terfavorit, maka hasilnya justru lebih rendah dibanding Mega ditandem dengan Hidayat.

Mega dan Hidayat dalam posisi berpasangan meraup suara tertinggi, yakni 40,21 persen. Sedangkan SBY dan Sultan jika berpasangan hanya berada di posisi kedua dengan perolehan 30,78 persen. Untuk posisi ketiga diduduki oleh pasangan JK-Sutiyoso dengan suara 27,09 persen.

Hal ini, menurut Husin, karena adanya faktor partai politik. Meskipun SBY tertinggi, namun untuk parpol harapan masyarakat tertinggi masih terhadap PDIP, yakni sebesar 37,41 persen. Sedangkan Demokrat hanya meraup 28,52 persen pada posisi kedua.

Sedangkan untuk cawapres, Hidayat mampu mendongkrak perolehan suara Mega karena citra PKS sebagai parpol relijius. Sementara pada saat yang sama, posisi Sultan di Golkar tengah mengalami ketidakjelasan, di samping kondisi Golkar sendiri yang diterpa berbagai persoalan friksional.

“Hal ini memunginkan Mega-Hidayat mengungguli SBY-Sultan,” terang Husin.

0 komentar: